“Apakah kalian
tahu, untuk tujuan apa saja sertifikat TOEFL itu digunakan?” sang tentor melemparkan
pertanyaan ini pada seluruh isi kelas dengan ekspresi tenang dan rileks. Lantas
ia menjelaskan bahwa sertifikat itu biasa digunakan untuk melamar pekerjaan
yang mensyaratkan pegawainya mampu berbahasa Inggris. Lalu untuk mahasiswa yang
akan lulus kuliah maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Terdengar jawaban ya serta anggukan para murid tanda mereka sepakat dan
mengerti walau harus menerjemahkan sendiri kalimat sang tentor yang
selang-seling Indonesia-Inggris.
Sang tentor
melanjutkan, “Ada lagi yaitu bagi pegawai yang akan promosi jabatan. Hmm.. maybe someday TOEFL used to propose a girl?”
“Hehe.. haha..
bisa-bisa Mam..” Sambut seluruh isi kelas dengan tertawa geli termasuk aku. Bisa
aja tuh si tentor bikin joke, seru deh orangnya.
By the way, ada kali ya orang tua yang ingin
mendapatkan menantu yang super, lantas sang calon menantu diminta melampirkan
sertifikat TOEFL sebagai bukti kecerdasannya. Haha.. ada-ada saja. Imajinasikupun
berkembang tentang syarat apa saja yang mungkin diminta oleh para calon mertua
yang agak unik. Dan sang tentor telah berhasil melambungkan anganku. Just for laugh when you think so serious..
^_^
Wajar saja
jika orang tua menginginkan anaknya mendapatkan yang terbaik. Ada lho camer
yang pengen dapat menantu seorang dokter, TNI, PNS, atau anak orang kaya, anak
pejabat dan masih banyak lagi. Mungkin karena mereka mempertimbangkan bibit,
bebet dan bobot, seperti di sinetron.
Ya udah yuk
coba kita buatkan persyaratan bagi calon menantu (caman) yang akan menikah
dengan anaknya. Misal nih ya bagi caman laki-laki disyaratkan melampirkan
sertifikat bukti bekerja dari perusahaan/kantor. Kantornya juga yang JELAS nih,
kalau gak PNS ya BUMN pun jadi, hehe, atau perusahaan besar dan bonafid dalam
negeri misalkan. Kemudian sertifikat TOEFL minimal 500 atau sertifikat tes IQ
dengan skor minimal 130. “Wow..!” Lalu ijazah kuliah minimal S2 atau sedang S2.
Serta kalau perlu tambahan sertifikat, bisa juga dilampirkan SERTIFIKAT RUMAH dan
kendaraan bermotor, hehe. Mungkin perlu juga ditambah surat keterangan dokter
bahwa sang caman bukan seorang perokok.
Sekarang
gantian yuk untuk caman perempuan. Syaratnya berupa sertifikat TOEFL juga
minimal 500, hasil general check up kesehatan di lab yang menandakan totally dia sehat. Lalu sertifikat tanda
bukti bisa memasak (wow!?) dan sertifikat bisa merawat diri dan mendidik anak
(haha..). Tidak ketinggalan juga ijazah kuliah minimal S1 dengan IP tidak
kurang dari 3,3 untuk PTN dan 3,5 untuk PTS, huehehe. Atau sekalian aja ya
diadakan ujian tertulis buat si caman, semacam tes SNMPTN gitu, kalau nilai
caman belum cukup memenuhi passing grade,
maka dia bisa mencobanya setahun lagi, wkwkwk.
Bagaimana para
caman... siapkah kalian dengan syarat-syarat diatas? Tentunya pertanyaan ini juga
terlontar untukku. Bagaimana Sinta, kau
mampu? Bisa gak ya? Dicoba deh. Ciyus? Miapah? Au ah gelap. Terdengar
kicauan hati bersahutan. ^_^
Akan sangat
bahagia mungkin bagi para camer yang bisa mendapatkan menantu seperti yang
diharapkannya. Mungkin jika ada caman yang bisa memenuhi syarat diatas, dia
akan segera dipanggil untuk dilakukan walk
in interview, haha.
Anyway busway, syarat-syarat yang
disebutkan diatas itu masih yang bersifat keduniawian saja. Tentunya perlu juga
syarat yang nyrempet-nyrempet tentang akhirat. Mengenai apa saja syaratnya,
sekarang gantian donk para pembaca yang menjabarkannya, hee. Yang jelas,
mengenai seperti apa syarat yang diinginkan oleh para orang tua, pastinya
berbeda. Hal ini termasuk relatif dan setiap orang boleh berpendapat, maka
berpendapatlah sebelum berpendapat itu dilarang. ^_^