Ya Begitulah Lelaki

Selasa, 25 Oktober 2011 21.21 by Sinta_Fabriela
-->
Ungkapan ini begitu sederhana, namun besar maknanya, haha lebay nih. Terbukti soalnya, ketika banyak orang/teman akhwat mengungkapkan keluhannya padaku. Misalnya pada suatu kejadian berikut ini.
“Hmm... anak2 laki2 pagi2 udah main bola, nanti pelajaran pertama pasti udah keringetan.” kata salah seorang guru akhwat padaku.
“Iya Bu.. nanti di kelas jadi penuh aroma keringat, hehe..” balasku.
“Berangkat pagi2 kan sudah rapi, bisa ga ya klo ga main bola dulu gitu.” katanya lagi.
“Ya begitulah bu ikhwan, kalau disamakan dengan akhwat ya tidak bisa, kalau ada ikhwan yang ga main bola sendiri padahal yang lain main, malah dipertanyakan donk.. hehe..” jawabku.
“Hehehe... oiya ya Bu.. ya sudahlah.” tutupnya diakhiri senyum geli.
Lain lagi saat kumasukkan baju2 bapak & adek ke lemari, setelah rapi kulipat yang sebelumnya diangkat dari jemuran. Masya Allah, kemarin itu posisinya tidak se-acak2an ini deh. Kayaknya juga baru kemarin lusa kumasukkan baju2 dan kurapikan posisinya. Huh, jadi harus ngerapikan lagi deh, soalnya ga tega juga kalau meninggalkan dalam keadaan seperti itu. Rasanya jadi pengen teriak, “Bapaaaaaaak....”
Ada lagi nih kejadian yang lantas membuat teman2ku semua tertawa. Pada suatu hari kami sedang berkumpul untuk membahas sebuah agenda. Ada salah satu yang kemudian mengabarkan lowongan pekerjaan. Dibutuhkan seorang wanita untuk posisi sebagai bendahara yang mengerti keuangan dan pembukuan. Saat yang lain bertanya mengapa harus perempuan, maka yang lain menjawab, “Iya memang lebih baik perempuan biar pembukuannya rapi, kalau ikhwan.. hmm... mungkin ga bisa serapi akhwat.” (Peace ya bagi ikhwan yang baca ini jangan protes, hehe.. ^_^)
“Kalau untuk hal gituan emang lebih telaten akhwat kali....” jawab yang lain.
“Iya lah nanti kalau ada ikhwan yang bisa rapi banget, malah dipertanyakan kali ke-ikhwanan-nya.” jawabku.
Hahaha.. gelak tawa pun lantas terdengar dari semua temanku. Malah ada yang lantas memperagakan gaya seorang waria pada umumnya yang lagi bilang, “Hai....” sambil melambaikan tangannya. Hahaha...
“Iya Sin, aku kok ga terfikir kayak gitu ya.” kata temanku.
Masih mau ketawa lagi..? Oke deh ini masih ada kisah lucu lagi. Ada seorang istri yang berkisah kepada teman kerjanya. Katanya,
“Suami sy itu sy sms panjang lebar niatnya mau sy jelaskan sejelas-jelasnya kalau siang ini setelah pulang kerja sy mau pergi lagi jenguk teman jadi minta dijemputnya sore dan agar dijemput dirumah teman, lantas suami sy hanya menjawab, ‘Ya’.”
“Oke mungkin karena memang begitu ya ikhwan. Tapi tahu tidak, sore hari ketika saya nunggu dirumah teman, suami sy tidak juga datang menjemput. Batin saya oh mungkin sedang perjalanan jadi ga enak kalau di sms nanti malah terburu2. Sampai hampir maghrib sy tunggu tak kunjung datang, akhirnya sy sms aja. Kemudian jawaban suami saya adalah minta maaf kalau tidak bisa menjemput karena suatu hal, dan katanya,
“Ummi naik angkot aja ya”, Grrrrrrr... aduh kenapa tidak bilang dari tadi aja, tahu gitu kan naik angkotnya dari tadi. Kemudian ketika ditanya mengapa baru bilang sekarang kalau tidak bisa jemput, jawabnya adalah karena dia tidak teliti baca smsnya, dikira sy cuma ngasih tau aja kalau mau pulang sore. Haaaaaaaaa......... Abiiiiiiiiii.......”
Hahaha.. miskom.. miskom.
            Miskom kok dipelihara, hehehe... ^_^

2 Response to "Ya Begitulah Lelaki"

  1. Pembelajar Sejati Says:

    Hehehe...baru baca artikel ini, Mbak. Lucu juga ya. Tapi ga semua ikhwan seperti yang disampaikan koq. Dan ada juga akhwat yang gimana gitu...hoho ^o^
    Tapi intinya saling melengkapi antara ikhwan dan akhwat. Karena ada kelebihan dan kekurangan masing2. Sip, nice post, Mbak! :)

  2. Sinta_Fabriela Says:

    Iya bener Bahtera, ga smw kok laki2 seperti itu, cm sebagian kecil saja, cm pas nulis itu mgkn pas lg sebel sm laki2 x ya, he2..

    Yup bener antara laki2 & perempuan saling melengkapi krn msg2 pny kelebihan & kekurangan.

    Syukron ya komen-nya.